Pengikut


Biologi Education

It's all about Biology

Sistem Pencernaan Hewan Vertebrata 22.15



a.Reptil

Sistem Pencernaan pada Reptil
1.      Tractus Digestivus
-          -Cavum Oris
Cavum oris pada bagian maxilla terdapat choanae primer atau sebuah liang), dentes atau gigi pada tiap-tiap species dentes berbeda struktur giginya, pada gigi kadal mempunyai gigi bersulcus yang berbentuk conus pada kadal biasanya tidak terdapat dentes palatin.. Pada ular mempunyai gigi pada bagian maxilla, platinum, dan ptyrigoid, pad umunya gigi tersebut panjang , padat dan runcing. berbeda lagi pad crocodile yang mempunyai gigi umumnya besar dan terdapat pada premaxilla, maxilla, dan mandibula. Palatum atau langit-langit yang membentuk lipatan longitudinal, Choanae sekunder, Ostium tubae auditivae. sedangkan pada bagian mandilbula terdapat faring rima glottidis atau celah suara dan lingua bifidia yang terletak pada dasar mulut yang melekat pada tulang lidah atau os hyoideum, dan maksud dari bifidia adalah bercabang (Radiopoetro).
1.      Esofagus
2.      Ventrikulus
Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan berbentuk silindris. Khusus pada ular, proses makanan pertama kali dicerna pada organ ini.
1.       Intestinum tenue
Alat penggantung pada organ ini disebur mesenterium.
1.      Cecum (usus buntu)
Organ ini merupakan batas dari intestinum tenue dan intestinum crassum.
1.      Intestinum crassum
terdiri dari dua organ lagi yaitu rectum dan kloaka. Alat penggantungnya disebut mesorectum
1.      Glandula Digestoria
-          Hepar
Hepar pada retil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan lobus sinister Pada hepar ini menghasil empedu.
1.      Vesica fellea
Vesica felea atau kandung empedu terletak pada sebelah kanan hati.
      1.      Pancreas
Pancreas pada reptile terletak diantara ventrikulus dan duodenum. warnanya kekuningan (Anonim, 2008)

Vertebrata seperti kadal atau salamander telah memiliki alat alat pencenaan yang lengkap mulai dari mulut, kemudian beberapa alat pencernaan khusus yang membentuk aluran pencernaan, sejumlah kelenjar,dan berakhir di anus.






b.Aves ( Unggas/Burung )



Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.

Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan     tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4) lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,

6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.

Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
Kelompok unggas atau burung, selain memiliki alat-alat pencernaan makanan seperti umumnya pada hewan vertebrata lainya, juga memiliki lambung kelenjar dan lambung pengunyah atau tembolok yang berfungsi menyimpan makanan sementara.


c.Mamalia

Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung, khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivora. Pencernaan makanan hewan memamah biak mempunyai kekhususan. Hewan memamah biak seperti sapi, rusa, dan kambing, lambungnya terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Hewan memamah biak, misalnya sapi, memiliki kekhususan pada jenis makanannya, yaitu rumput atau daun-daunan. Rumput atau daun-daunan direnggut dan dikunyah sekadarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus, makanan masuk ke rumen. Di rumen terdapat simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagellata yang dapat menghasilkan enzim selulase.
Pada rongga mulut hewan memamah biak mempunyai molare atau geraham yang sangat besar yang berfungsi untuk menggiling dan menggilas dinding sel tumbuhan yang dimakannya. Rongga mulut mamalia dibentuk oleh 3 atap, yaitu palatum durum (langit-langit keras), palatum mole (langit-langit lunak), velum palastini (tepi). Dasar rongga mulut bersifat lunak, di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah.
Sapi memiliki kekhususan pada jenis makanannya, yaitu rumput atau daun-daunan. Rumput atau daun-daunan direnggut dan dikunyah sekedarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus makanan masuk ke rumen. Di rumen terjadi simbiosis dengan bakteri menghasilkan enzim selulase. Terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase, kemudian makanan masuk ke retikulum. Di sini makanan dibentuk bolus, pada waktu istirahat bolus dikunyah di dalam mulut sesudah itu dikunyah lagi lalu masuk ke retikulum, lalu ke omasum, kemudian ke abomasum. Di abomasum ini terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim-enzim pencernaan.
Hewan memamah biak seperti sapi, memiliki lambung yang terdiri dari beberapa bagian meliputi rumen, retikulum, omasum,dan abomasum.memiliki susunan gigi yang berbeda dengan manusia. Gigi yang berkembang adalah gigi geraham karena diperlukan untuk mencernakan makanan yang berserat. Gigi seri diperlukan untuk menjepit dan memotong makanan. Jenis mkanan berupa rumput dan sejenisnya sulit untuk dicernakan sehingga sistem pencernaan hewan ruminantia lebih kompleks dari manusia baik strukturnya maupun caranya.Pada ruminantia terdapat enzim selulase yang berfungsi mencerna selulosa. Enzim ini tidak terdapat pada manusia.

d. Pisces

Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.
Sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada daging ikan diperoleh dari luar, yaitu dengan mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk mengkonsumsi makanan maka ikan memerlukan sistem pencernaan agar bahan tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pencernaan dan kelenjar pencernaan yang terdapat pada ikan. Sedangkan mafaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau acuan bagi para pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun para peneliti.

0 komentar:

Posting Komentar